Sejak kuartal II di 2021 ini, PT Bukit Asam Tbk mengaku sedang memacu volume produksi batu bara. Langkah ini menjadi upaya PT Bukit Asam untuk meraih target produksi sebanyak 30 juta ton pada akhir 2021 ini. Sementara untuk volume penjualan ditargetkan mencapai sebanyak 30,7 juta ton pada 2021 ini.
Volume produksi PT Bukit Asam ini tercatat sebanyak 24,8 juta ton dengan volume penjualan mencapai sebanyak 26,1 juta ton pada 2020 lalu.
PT Bukit Asam mengakui bahwa volume produksi mengalami pelambatan dikarenakan kondisi cuaca yang kurang bersahabat pada kuartal I di 2021 ini.
Jumat (30/4/201) lalu, Suryo Eko Hadianto selaku Direktur Utama PT Bukit Asam memaparkan kinerja Perseroan kuartal I di 2021 secara virtual dari Jakarta bahwa curah hujan dengan frekuensi yang tinggi mengganggu produksi, kondisi ini mempengaruhi pencapaian kinerja pada kuartal I di 2021 ini.
Suryo Eko juga menjelaskan agar memacu produksi pada kuartal II 2021 ini, akan membuat PT Bukit Asam mampu mencapai target produksi semester I dan full tahun 2021. Suryo Eko juga menambahkan bahwa ia optimis produksi akan meningkat pada kuartal II 2021 ini karena curah hujan yang frekuensinya sudah mulai menurun, membuat jam kerja meningkat untuk berproduksi.
Selain karena faktor cuaca, optimisme PT Bukit Asam juga berdasarkan tren peningkatan produksi setelah kuarta I di setiap tahunnya.
Suryo Eko juga menambahkan bahwa ia mulai melakukan penambahan peralatan, ia juga melakukan konsolidasi dengan seluruh kontraktor yang ada di PT Bukit Asam maupun para Satker. Ia akan menambahkan beberapa peralatan untuk meyakinkan bahwa target kuartal I 2021 ini bisa dilampaui dan pragnosa tahun 2021 juga bisa dicapai.
Keyakinan Suryo Eko ini juga berdasarkan kesiapan lahan semua area tambang, dari hasil evaluasi tidak terlihat kendala yang bisa mengganggu operasional tambang. Suryo Eko menjelaskan bahwa ia optimis, apalagi PT Bukit Asam pernah mencapai puncak produksi sebanyak 3,6 juta ton per bulan atau lebih dari 36 juta ton per tahun.
Pelambatan produksi yang terjadi pada kuartal I 2021 ini membuat perolehan pendapatan PT Bukit Asam menurun hingga sebesar 22% dibandingkan dengan periode yang sama di 2020 lalu.
Posisi pendapatan tercatat sebanyak Rp 3,99 triliun, sementara pada kuartal I 2020 lalu mencapai sebanyak Rp 5,12 triliun. Penurunan ini memberikan dampak pada perolehan laba bersih yang turun hingga sebesar 44,58% dari Rp 903,25 miliar menjadi Rp 500,5 miliar pada kuartal I di 2021 ini.
Sementara untuk produksi, pada kuartal I 2021 ini, PT Bukit Asam tercatat membukukan volume produksi sebanyak 4,5 juta ton dengan penjualan sebesar 5,9 juta ton.
Sumber: investor.id