Performa mentereng PT Aneka Tambang Tbk. pada kuartal pertama 2021 ditopang oleh penjualan domestik.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan Antam, tercatat penjualan sebesar Rp9.21 T pada kuartal pertama 2021. Perolehan tersebut naik 77.04% dibandingkan kuartal pertama tahun 2020 silam.
Sejalan dengan berita tersebut, ANTM berhasil mencatatkan laba tahun berjalan dan diatribusikan sebesar Rp 630.37M pada kuartal pertama 2021. Perolehan tersebut berbanding terbalik dengan kuartal pertama 2020 yang tekor hingga Rp281.83M.
SVP Corporate Secretary ANTM, Kunto Hendrapawoko, menyatakan bahwa peningkatan nilai tambah produk, penjualan, optimalisasi tingkat produksi, dan implementasi pengelolaan biaya yang tepat dan efisien menjadi faktor pendukung pertumbuhan kinerja positif perseroan pada kuartal pertama 2021.
Untuk menjaga pertumbuhan tersebut, Kunto menyebutkan bahwa perseroan akan berfokus pada strategi untuk mengembangkan basis pelanggan domestik, terutama pemasaran produk emas dan bijih nikel.
Pada kuartal pertama 2021 ini, penjualan bersih domestik berhasil menyumbang pendapatan terbesar Rp7.45T atau setara 81% dari total penjualan bersih perseroan.
Berdasarkan segmentasi komoditas, logam mulia, dan pemurnian menjadi kontributor pendapatan terbesar, yaitu Rp6.63 T, disusul segmen nikel sebesar Rp2.17T, bauksit dan alumina sebesar Rp365.8M, dan lain-lain sebesar Rp30.58M.
Di segmen emas, kinerja penjualan emas Antam pada kuartal pertama 2021 mencapai 7411 kg, meningkat 45% dari kuartal pertama 2020. Sementara itu, Antam membukukan total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar 285 kg.
Antam melakukan inovasi penjualan produk emas Logam Mulia dengan memprioritaskan mekanisme transaksi penjualan dan buyback emas secara online.
Di segmen nikel, Antam mencatatkan pencapaian kinerja positif pada kuartal pertama 2021. Volume produksi feronikel Antam pada kuartal pertama 2021 tercatat sebesar 6300 ton nikel dalam feronikel (TNi), dengan tingkat penjualan feronikel sebesar 5624 TNi.
Sementara itu untuk komoditas bijih nikel, pada kuartal pertama 2021, volume produksi bijih nikel sebagai bahan baku feronikel Antam dan penjualan domestik tercatat sebesar 2.64 juta wet metric ton (wmt), naik signifikan 319% dibandingkan dengan kuartal pertama 2020 sebesar 629 ribu wmt. Volume penjualan bijih nikel ke pasar domestik mencapai 1.6 juta wmt pada kuartal pertama 2021.
Untuk bauksit, pada kuartal pertama 2021 Antam mencatatkan volume produksi bauksit sebagai bahan baku pabrik Chemical Grade Alumina (CGA), serta penjualan ke pihak ketiga sebesar 557.354 wmt dengan total volume penjualan mencapai 384.785 wmt.
Volume produksi CGA Antam mencapai 15.315 ton alumina dengan tingkat penjualan CGA hingga 36098 ton alumina. Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan 50% dibandingkan kuartal pertama 2020.
Sumber: market.bisnis.com