Di tahun 2021 ini, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menganggarkan belanja modal capex (capital expenditure) sebanyak 40,5 juta USD. Dana ini akan digunakan untuk mendukung rencana bisnis emiten.
Yulius Gozali, Direktur Komunikasi Korporat dan Hubungan Investor menyatakan bahwa anggaran capex tersebut akan dipakai untuk pemeligaraan dan pengembangan infrastruktur di seluruh tambang. Capex tersebut bersumber dari kas internal.
Anggaran capex ini lebih rendah dibandingkan dengan target sebelumnya yang mencapai 49 juta USD. Angka yang rendah ini menurut Yulius berasal dari prospek permintaan energi yang masih tidak menentu pada tahun 2021.
Selain itu, emiten akan memperluas bisnisnya ke negara-negara berkembang seperti ASEAN dan Asia-Pasifik karena diyakini menjadi mesin pertumbuhan batu bara. Bersamaan dengan ini, emiten juga menjaga pasarnya yang sudah mapan seperti Jepang, India, dan Tiongkok.
Yulius menambahkan bahwa rencana bisnis perusahaan tersebut akan membawa dampak terhadap jumlah volume penjualan. Tidak hanya bergantung pada satu atau dua negara utama, sehingga kinerja emiten diharapkan semakin stabil.
Selama tahun 2020, negara dengan permintaan batu bara yang tumbuh seperti Vietnam dan Bangladesh menyumbang 7% volume penjualan dan diharapkan tahun ini dapat meningkat. Di akhir tahun lalu, ITMG membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 39,46 juta USD atau setara dengan Rp 555,98 M.
Sementara laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas perusahaan mengalami penurunan 69,52% dibandingkan periode 31 Desember 2019 yang sebesar 129,42 juta USD. Pendapatan perusahaan juga turun 30,99% menjadi 1,18 M USD dari periode sebelumnya yang sebesar 1,71 M USD. Info ini berdasarkan keterbukaan informasi ITMG kepada BEI.
Penurunan pendapatan ini diperoleh dari segmen usaha batu bara untuk pihak ketiga sebesar 1,07 M USD serta pihak berelasi sebanyak 54,82 juta USD. Manajemen ITMG juga menjelaskan bahwa segmen batu bakar untuk pihak ketiga sebesar 49,14 juta USD dan segmen jasa untuk pihak ketiga sebesar 2,71 USD.
Melansir investor.id yang berdasarkan keterbukaan informasi emiten, beban pokok pendapatan mencapai 986,18 juta USD, turun 0,28% dibandingkan periode 31 Desember 2019 sebesar 1,38 M USD. Laba kotor ITMG juga menurun 39,03% menjadi 199,15 juta USD dari sebelumnya yang sebesar 326,68 juta USD.
Adapun hingga akhir tahun 2020, laba sebelum PPh tercatat 72,55 juta USD. Turun 69,97% dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar 185,90 juta USD. Per 31 Desember 2020, total aset perusahaan mencapai 1,15 M USD. Menurun 4,16% dibandingkan 31 Desember 2019 sebesar 1,20 M USD. Sementara itu, total liabilitas sebesar 312,33 juta USD, turun 3,77% dari sebelumnya yang sebesar 324,57 juta USD. Total ekuitas juga menurun 4,31% menjadi 846,29 juta USD dari sebelumnya 884,46 juta USD.