BSI Mencatatkan Laba Kuartal Pertama 2021 Mencapai Rp 742 M

BSI Mencatatkan Laba Kuartal Pertama 2021 Mencapai Rp 742 M

Jumat, 07 Mei 2021
Pada kuartal pertama 2021 ini, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp742M. Perolehan laba BSI tersebut tercatat tumbuh 12.85% dibandingkan kuartal pertama tahun 2020 lalu, yaitu sebesar Rp657M.

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi mengatakan bahwa kenaikan laba didorong ekspansi pembiayaan dan kenaikan dana murah sehingga dana bisa optimal dan keuntungan perusahaan meningkat.

Untuk meningkatkan kinerja, BSI berfokus pada pengelolaan efisiensi, mendorong pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan, akselerasi kapabilitas digital, dan integrasi operasional pasca merger.

Seiring pertumbuhan laba tersebut, BUMN bank syariah ini mencatatkan kenaikan profitabilitas dengan menaikkan rasio ROE (Return on Equity) dari 11.19% pada Desember 2020 menjadi 14.12% pada Maret 2021 lalu.

Dana Pihak Ketiga (DPK) untuk periode sama mencapai Rp205.5T atau naik 14.3% dibandingkan tahun sebelumnya, yakni Rp179.8T.

Pertumbuhan tersebut didominasi oleh 14.73% peningkatan dana murah (tabungan dan giro) yang meningkatkan rasio CASA dari 57.54% pada kuartal pertama 2020 menjadi 57.76% pada kuartal pertama 2021.

Untuk total aset yang tercatat sebesar Rp234.4 T atau naik 12.65% secara yoy dibandingkan tahun 2020, sebesar Rp208.1 T. Kenaikan rasio permodalan atau CAR pun menjadi 23.1% di periode tersebut.

BSI akan meningkatkan transaksi digital dengan meningkatkan jumlah pengguna aktif yang saat ini tercatat sekitar 1 juta, dari total terdaftar 3 juta pengguna. Dengan volume transaksi digital BSI hingga Maret 2021 mencapai Rp40.85 T dan kontribusi terbesar dari transaksi melalui layanan BSI Mobile.

Tercatat sepanjang Januari-Maret 2021 volume transaksi di BSI Mobile mencapai Rp17.3T. Akumulasi jumlah transaksi yang mencapai 14.65 juta, tumbuh sekitar 72.35% secara yoy.

Per akhir Maret 2021, BSI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp159T, naik 14.74% dibandingkan tahun 2020, sebesar Rp138.6 T. Segmen terbesarnya sebesar 45% dari total berasal dari pembiayaan konsumer senilai Rp71.6 T. Segmen korporasi menyumbang 23.5% yaitu Rp37.3 T, segmen UKM Rp20.8 T atau 13.1%, segmen mikro Rp15T setara 9.4%, dan segmen komersial Rp9.6 T atau 6.1%. BSI optimis pada kuartal kedua ini pertumbuhan pembiayaan dapat dipertahankan dua digit dengan fokus utama di pembiayaan konsumer.

Sementara itu, kualitas pembiayaan (Non Performing Finance/NPF) gross turun dari 3.35% menjadi 3.09% dibandingkan periode yang sama.



Sumber: www.cnnindonesia.com

Performa mentereng PT Aneka Tambang Tbk. pada kuartal pertam...

Pendapatan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengalami penurunan...

PT Smartfren Telecom Tbk akan menambah modal dengan right is...

Dalam beberapa pekan terakhir, seorang investor individu ata...

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan...

Send Message