Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Perusahaan Gas Negara Tbk belum lama ini sepakat mengganti jajaran manajemen. Aksi tersebut diharapkan dapat mendorong kinerja perseroan untuk ke depannya.
Pada kuartal II/2021 ini, J.P Morgan dalam risetnya yang dipublikasikan melalui Bloomberg melihat adanya tantangan kinerja PGAS yang seiring dengan normalisasi margin gas dan potensi biaya yang membengkak pada periode tersebut.
Minggu (9/5/2021), Morgan menulis dalam risetnya bahwa sementara kinerja pada kuartal I/2021 ini cukup kuat, berhati-hatilah terhadap normalisasi margin menjadi lebih rendah pada level sebesar US$ 1,6 per mmbtu, sejalan dengan asumsi Morgan bahwa bersama dengan biaya operasi musiman yang lebih tinggi yang dilaporkan pada kuartal II/2021 ini.
Maka dari itu, Morgan meproyeksi pendapatan PGAS pada 2021 ini mencapai sebesar US$ 2,7 miliar, yang turun sekitar 37% dari realisasi 2020 lalu.
Pada lantai bursa, Jumat (7/5/2021), saham PGAS terlihat masih terjebak di teritori negatif. Sepanjang tahun 2021, PGAS terkoreksi sebesar 25,68% dan parkir di level Rp 1.230 pada penutupan perdagangan.
J.P Morgan juga mempertahankan rekomendasi underweight untuk saham PGAS seiring dengan potensi margin distribusi yang lebih lemah dan kinerja laba 2021 ini yang diekspetasikan lebih lemah daripada yang diharapkan.
Berdasarkan konsesus Bloomberg, sebanyak 13analis dari 23 analis yang mengulas PGAS memberikan rekomendasi buy, 4 analis merekomendasikan sell, dan 6 analis sisanya merekomendasikan hold.
Untuk 12 bulan ke depan, target harga PGAS pada posisi Rp 1.581,58 per saham yang mencerminkan potensi kenaikan sebesar 28,6% dari harga saat ini.
Sumber: market.bisnis.com