Perusahaan ritel, PT Map Aktif Adiperkasa Tbk memperoleh pendapatan bersih hingga sebesar Rp 1,3 triliun sepanjang kuartal pertama 2021 ini.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan dengan kode saham MAPA ini, pendapatan kuartal I/2021 ini mengalami penurunan sebesar 13,1% dari periode yang sama 2020 lalu yang sebesar Rp 1,47 triliun.
Semantara itu, perseroan juga mencatat marjin laba kotor sebesar 42,8%. Ada juga laba usaha mencapai sebesar Rp 33,4 miliar dengan EBITDA yang dibukukan sebesar Rp 187,5 miliar.
Dengan pencapaian tersebut, PT Map Aktif ini memperoleh laba bersih periode berjalan sebesar Rp 638 juta pada kuartal I/2021 ini, mengalami penurunan sebesar 99,07% dari Rp 69,2 miliar pada kuartal I/2020 lalu.
Meski demikian, laba bersih periode berjalan yang bisa diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami penurunan menjadi Rp 5,069 miliar dari Rp 69,161 miliar pada periode yang sama 2020 lalu.
Ratih D. Gianda selaku VP Investor Relations, Corporate Communications and Sustainability MAP mengatakan bahwa penjualan PT Map Aktif pada kuartal pertama ini melampaui ekspektasi perusahaan seiring dengan membaiknya kondisi fundamental bisnis di Indonesia yang mendukung kuatnya pertumbuhan.
Senin (10/5/2021), Ratih mengungkap dalam keterangan resminya bahwa penjualan produk baru yang meningkat selamat Tahun Baru Imlek lalu di seluruh produk Kids, Sandals, Leisure & Lounge, Home Fitness, dan Running, mempertahankan momentum di kuartal ke 4 2020 lalu.
Tetapi, Ratih mengakui potensi penjualan secara menyeluruh masih terkendala pengurangan jam operasional pusat perbelanjaan di Indonesia karena dampak dari pandemi ini. Di sisi lain, traffic pelanggan ke gerai fisik MAP yang melebihi ekspektasi pada kuartal ke 4 dan Tahun Baru Imlek juga mengakibatkan kurangnya ketersediaan produk-produk yang best seller.
Ratih melanjutkan bahwa melalui MAP CLUB loyalty platform ini, ia menyadari tingginya permintaan, tetapi ia mengalami keterbatasan pasokan produk dengan merek terbaik pada kuartal pertama, dikarenakan penjualan produk baru yang melebihi ekspektasi. Meski demikian, selama inventory ada, penjualan akan tetap kuat.
Maka dari itu, Ratih juga meyakinkan kinerja anak usaha PT Mitra Adiperkasa Tbk ini akan jauh lebih baik pada kuartal II/2021 ini. Hal ini didorong oleh keseimbangan antara penyesuaian strategi perusahaan dengan inventory.
Selain itu, kenaikan kasus baru Covid-19 pada pasar internasional MAPA, seperti Filiphina, Vietnam, dan Thailand, mengakibatkan gerai-gerai perseroan kembali ditutup karena lockdown pada kuartal pertama. Hal ini mengakibatkan melambatnya penjualan bersamaan dengan meningkatnya inventory untuk memenuhi kebutuhan peluncuran merek baru.
Sumber: market.bisnis.com