Perusahaan telekomunikasi, PT Indosat Ooredoo Tbk. terus melakukan investasi untuk membentuk infrastruktur yang bisa mendukung pelaksanaan 5G di Indonesia.
Eyas Assaf selaku Direktur Keuangan ISAT menuturkan bahwa belanja modal perseroan difokuskan untuk pengembangan investasi bahan bakar pertumbuhan perseroan.
Sepanjang kuartal I/2021, realisasi belanja modal perseroan sebesar Rp 1,41 triliun. Realisasi ini mengalami kenaikan sebanyak 132,2% dibandingkan dengan realisasi pada kuartal I/2021 yang sebesar Rp 634 miliar. Realisasi tersebut mengalami penurunan 48,1% dibandingkan dengan kuartal IV/2020 lalu yang sebesar Rp 2,72 triliun.
Kamis (20/5/2021), Eyas memaparkan dalam kinerja kuartal I/2021 bahwa belanja modal yang sedang berlangsung sesuai dengan rencana investasi perseroan. Belanja modal cerdas dilakukan melalui investasi yang mendorong efisiensi dan menjadi bahan bakar pertumbuhan bagi Indosat.
Eyas juga menegaskan bahwa perseroan masih berkomitmen untuk mencapai target pendapatan dan efisiensi biaya operasional. Sementara itu, perseroan terus meningkatkan infastruktur dengan melakukan investasi belanja modal sesuai target awal tahun.
Eyas juga mengatakan bahwa ia menargetkan belanja modal sebesar Rp 8 triliun pada 2021 ini dan pada kuartal I/2021 ia menghabiskan belanja modal sebesar Rp 1,41 triliun dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu tumbuh sebanyak 123,2%.
Di sisi lain, perseroan berhasil menekan belanja operasionalnya sehingga mengalami penurunan sebanyak 4,6% menjadi Rp 3,95 triliun pada kuartal I/2021, dibandingkan dengan kuartal I/2020 yang sebesar Rp 4,14 triliun.
Belanja operasional tersebut mengalami penurunan sebanyak 9,5% dibandingkan dengan kuartal IV/2020 yang sebesar Rp 4,36 triliun.
Sementara, efisiensi terjadi pada belanja karyawan yang turun sebanyak 49,4% menjadi Rp 451,7 miliar dibandingkan dengan kuartal I/2020 lalu yang sebesar Rp 893,2 miliar. Biaya pemasaran juga turun sebanyak 5,7% menjadi Rp 235,5 miliar dari posisi Rp 294,4 miliar pada kuartal yang sama tahun lalu.
Vikram Sinha selaku Direktur Operasional ISAT menuturkan perseroan melakukan belanja cerdas dengan mengeluarkan belanja modal yang berfokus pada investasi jaringan 4G dan mulai menghadapi 5G.
Perseroan juga menambahkan sebanyak 14.000 BTS 4G secara tahunan, sekaligus juga meluncurkan VOLTE untuk siap menyambut era 5G.
Vikram mengatakan bahwa 5G merupakan yang utama, semua investasi diarahkan menyabut era 5G, investasi fiber optik dan lainnya. Hal ini untuk memastikan semua investasi siap menyambut masa depan, yaitu era 5G. Semua investasi berujung pada pemanfaatan teknologi yang dapat adopsi layanan 5G setelah semua sistem sudah siap.
Sumber: market.bisnis.com