Update IHSG 21 Mei melemah sebanyak 0,42% ditutup di level 5773. Pada awal sesi perdagangan, market tampak menguat didukung dengan masuknya asing, namun di tengah sesi market berbalik arah dan terus melanjutkan pelemahan hingga sesi 2 berakhir. Pelemahan kali ini dimanfaatkan oleh asing untuk melakukan aksi beli sebanyak 130M di pasar regular.
Area support dan resisten IHSG masih belum berubah dengan support di 5735 dengan target resisten terdekat di level 6100.
Berikut adalah saham-saham yang menjadi top gainer dari IHSG hari ini.
- BBHI mengalami kenaikan sebesar 25,00%  
- BNBA mengalami kenaikan sebesar 25,00%
- BABP mengalami kenaikan sebesar 24,44%
Saham-saham yang menjadi pemberat IHSG karena penurunannya adalah sebagai berikut :
- KONI mengalami penurunan sebesar 7,00%
- ESSA mengalami penurunan sebesar 6.80%
- DGIK mengalami penurunan sebesar 6.76%
Saham yang paling banyak dibeli oleh asing hari ini adalah BMRI sebanyak 169M disusul oleh saham BBRI dengan akumulasi sebanyak 56M dan ketiga adalah saham MDKA dengan transaksi sebanyak 46M. Sementara itu, saham BBCA tercatat paling banyak dijual oleh asing sebanyak 84M disusul oleh saham ASII sebanyak 37M.
Saham-saham bank digital yang sempat mengalami penurunan tajam beberapa di antaranya naik ARA hari ini,  termasuk BBHI, BNBA dan BABP yang kompak auto reject atas.
Highlight Hari ini :
Saham Bank Bukopin dengan kode saham BBKP ditutup di level 400 atau menguat 0,5%. Secara teknikal, support dari BBKP ada di area 396 dan sekaligus menjadi MA200nya. Target resisten dari saham ini ada di level 450, menjadikan cukup menarik untuk diamati pergerakannya pekan depan.
Polemik rumour akuisisi oleh Salim Group di BRMS masih menjadi daya tarik untuk mengakumulasi saham ini. Walaupun pergerakannya flat pada perdagangan hari Jumat ini, namun saham ini masih layak untuk diperhatikan dengan potensi kenaikan ke resisten 113. Selama 1 minggu ini, broker MG terlihat mengakumulasi BRMS sejumlah 12,2M dengan harga rata-rata 96,5 per lembar sahamnya.
Saham KREN sebagai holding dari Kresna Group mengalami pelemahan signifikan hari ini ditutup di level 111. Anak-anak perusahaannya justru mengalami kenaikan mulai dari NFCX naik 7,3% DMMX naik 11,1% dan MCAS naik 5,5%. Koreksi di saham induknya KREN dapat dimanfaatkan untuk mengambil posisi di harga yang relatif rendah. Namun demikian, saham ini sejatinya masih berada di zona downtrend dan jika memiliki saham ini lebih baik memasang batas stop loss untuk meminimalkan kerugian.
Disclaimer On, semua analisa saham yang dibagikan hanya merupakan informasi, semua resiko dan keputusan investasi ada di masing-masing investor