Bank Banten Menargetkan Cetak Profit di Tahun 2021

Bank Banten Menargetkan Cetak Profit di Tahun 2021

Kamis, 03 Jun 2021
Setelah mengubah status menjadi bank sehat, tahun 2021 ini PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) menargetkan untuk bisa membukukan profit. Manajemen emiten telah menyiapkan beragm strategi guna mencapai target tersebut.

Dirut Bank Banten Agus Syabarrudin menyatakan status sehat tersebut didapatkan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat keputusan pada tanggal 6 Mei 2021.

Tidak hanya itu, Bank Banten juga telah merampungkan berbagai pekerjaan mulai dari penguatan modal, penyelesaian kredit bermasalah, likuiditas, dan penggantian jajaran manajemen.

Guna meningkatkan modal bank, Bank Banten akan kembali menggelar rights issue atau penawaran umum terbatas (PUT) VII pada bulan Oktober nanti.

Di awal tahun 2021, penguatan modal juga telah dilakukan dengan skema PUT VI dan berhasil memperoleh pendanaan sebesar Rp 1,871 T. Rinciannya, Rp 1,5 T dari Pemprov Banten dan sisanya berasal dari publik.

Terlaksananya aksi emiten tersebut tersebut, kepemilikan saham Pemprov Banten di Bank Banten melalui PT Banten Global Development naik menjadi 78,21%. Sedangkan sisa sebesar 21,79% dimiliki oleh publik.

Agus mengungkapkan bahwa dalam menghimpun pendanaan pihak ketiga, Bank Banten akan fokus pada dana murah dari tabungan dan giro. Sejalan dengan itu, bank akan mempercepat penyelesaian kredit yang bermasalah serta meningkatkan pendapatan berbasis komisi.

Agus juga menambahkan bahwa bank Banten ingin non performing loan gross harus berada di bawah 5%. Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari OJK untuk menyelesaikan kredit bermasalah. Mulai dari penyelamatan dengan restrukturisasi, penyelesaian dengan bekerja sama dengan penegak hokum.

Semua cara akan dilakukan oleh korporasi untuk menyelesaikan kredit macet warisan. Bank Banten juga akan bekerja sama dengan perusahaan aset yang dapat mengelola aset bermasalah.

Adapun Bank Banten berhasil kembali mengelola Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) Provinsi Banten. Bank akan mengoptimalkan penyaluran kredit kepada aparatur sipil negara (ASN) di Pemprov Banten karena segmen ini memiliki risiko yang lebih terukur.

Agus menyatakan bahwa terdapat empat grand design strategi penguatan Bank Banten, yakni:
  1. Melalui penguatan talenta perusahaan di mana segenap insan Bank Banten harus memiliki standar profesional yang tinggi.
  2. Melakukan penguatan permodalan dan likuiditas.
  3. Bank Banten berupaya melakukan ekspansi bisnis yang terukur melalui penyelarasan model bisnis.
  4. Mengakselerasi transformasi digital dalam rangka integrasi pengembangan teknologi informasi untuk menunjang terlaksananya Ekosistem Keuangan Daerah.

Agus menambahkan, usaha penyehatan Bank Banten telah direspon oleh masyarakat terbukti dengan meningkatnya harga saham bank ini. Pada perdagangan Senin (31/5/2021) BEKS menjadi saham aktif ditransaksikan.

Saham BEKS mencatat transaksi di pasar sebanyak 1,7 M saham. Di awal pekan tersebut, harga saham BEKS sempat melesat ke Rp 102, sebelum ditutup pada level Rp 97 per saham.


Sumber: keuangan.kontan.co.id

Di tahun 2021 ini, PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (A...

Kebutuhan pembiayaan korporasi tercatat meningkat oleh Bank ...

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk mendapatkan fasilitas kred...

Induk e-commerce Shopee, Manajemen Sea Ltd, yang berbasis di...

Bank Banten menyatakan ke depannya telah siap melakukan akse...

Send Message