PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) berhasil mencatatkan laba bersih di kuartal pertama 2021 hingga Rp 236.69 M. Besaran tersebut naik 254% dibandingkan periode yang sama tahun 2020 lalu. Namun demikian, pendapatan bersih perseroan turun 32.37% menjadi Rp 1.11 T.
Penurunan pendapatan bersih tersebut dipengaruhi menurunnya sektor pendapatan sewa ruangan, apartemen servis, pendapatan hotel, jasa pemeliharaan, penjualan tanah dan bangunan serta pendapatan usaha lainnya. Sementara itu sektor yang meningkat hanya penjualan kondominium dan kantor.
Beban pokok pendapatan perseroan tercatat sebesar Rp 596.74 M atau menurun 11.39% dibandingkan periode saham tahun 2020 sebesar Rp 673.45 M. Tak pelak laba bruto perseroan pun tercatat hanya mencapai Rp 519.41 M dari sebelumnya Rp 977.1 M.
Di sisi lain, laba sebelum pajak perseroan mengalami peningkatan hingga 94.79% menjadi Rp 260.07 M, dari kuartal pertama 2020 sebesar Rp 133.51 M. Laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga naik 254% menjadi Rp 236.69 M dari sebelumnya Rp 66.76 M.
Pada 17 Mei 2021 lalu, Pakuwon Jati telah menerbitkan surat utang berdenominasi dolar (global bond) sebesar US$ 100 juta, sebagai bagian dari surat utang senior (senior notes) sebesar US$ 300 juta. Sehingga total global bond yang diterbitkan mencapai US$ 400 juta atau sekitar Rp 5.64 T.
Surat utang diterbitkan dengan tingkat bunga 4.87% dengan jatuh tempo pada 29 April 2028. Surat utang tambahan tersebut dijamin tanpa syarat (unconditionally) dan tanpa dapat ditarik kembali (irrevocably) dengan pemberian jaminan perusahaan dari anak perusahaan penjamin.
Adapun anak usaha yang memberikan jaminan adalah PT Elite Prima Hutama, PT Pakuwon Permai, PT Artisan Wahyu, PT Grama Pramesi Siddhi, PT Pakuwon Sentosa Abadi, PT Permata Berlian Abadi, PT Permata Berlian Realty, dan PT Dwijaya Manunggal. UBS AG cabang Singapura akan bertindak sebagai initial purchaser dan The Bank of New York Mellon cabang London akan bertindak sebagai trustee bagi pemegang surat utang.
Lebih lanjut, hasil penawaran surat utang tambahan tersebut akan digunakan untuk keperluan korporasi umum perseroan.
Sumber: investor.id