PT PP (Persero) Tbk tengah mencari suntikan dana hingga sebesar Rp 2 T guna melunasi obligasi jatuh tempo serta modal kerja emiten.
Emiten berkode saham PTPP ini tidak lepas dari tekanan akibat dampak pandemi Covid-19 terhadap industri konstruksi dan infrastruktur. Gambaran lamporan keuangan tahunan 2020, pendapatan perusahaan ini turun 32,84% year on year (yoy) menjadi Rp 15,38 T per 31 Desember 2020.
Sementara itu, laba bersih yang dikantongi emiten ini menurun 84,28% dari posisi sebelumnya Rp 819,46 M pada akhir Desember 2019 menjadi Rp 128,75 M di tahun 2020. Walaupun demikian, manajemen PP meyakini dampak pandemi hanya bersifat sementara. Perusahaan mengklaim masih memiliki struktur keuangan yang kuat.
Pada strategi pendanaan, PTPP menyiapkan emisi instrumen surat utang dalam rangkaian penawaran umum berkelanjutan (PUB) III PTPP Tahap I tahun 2021. Surat utang jenis obligasi konvensional Obligasi Berkelanjutan III PTPP Tahun 2021 akan diterbitkan dengan jumlah pokok Rp 1,5 T.
Seri A akan ditawarkan dengan tenor 3 tahun sejak tanggal emisi dan kupon di kisaran 8,25%0-9,25%. Lalu, seri B akan ditawarkan dengan tenor 5 tahun dan kupon pada kisaran 8,75%-9,75%.
Selain surat utang tersebut, PTPP juga menerbitkan surat utang syariah Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I PTPP dengan target dana dihimpun pada Rp 500 M. Sukuk Seri A akan ditawarkan dengan indikasi bagi hasil sebesar ekuivalen 8,25%-9,25% dengan tenor 3 tahun. Sementara Sukuk Seri B akan ditawarkan dengan indikasi bagi hasil sebesar ekuivalen 8,75%-9,75% dengan tenor 5 tahun.
Adapun yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Sedangkan wali amat adalah PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk.
Sementara itu, PTPP juga belum menentukan jumlah yang ditawarkan untuk masing-masing seri sukuk dan obligasi konvensional. Berdasarkan info dari Sirektur Utama PTPP Novel Arsyad, pelaksanaan masa bookbuilding atau penawaran awal mulai dari 9 Juni hingga 16 Juni 2021. Sedangkan masa penawaran umum rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 29 Juni 2021 dan penjatahan pada tanggal 30 Juni 2021.
Novel memperkirakan bahwa surat utang tersebut akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 5 Juli 2021. Direktur keuangan PP, Agus Purbianto menjelaskan sebanyak 69% dari dana penerbitan surat utang akan digunakan Rp 1,04 T untuk pelunasan pokok Obligasi Berkelanjutan II PTPP Tahap I Tahun 2018 seri A.
Adapun sisa dana penerbitan surat utang ini akan digunakan untuk modal kerja seperti mendanai kegiatan usaha jasa konstruksi yang termasuk pembayaran upah pekerja, vendor subkontraktor, dan pasokan material.
Berdasarkan pemberitaan Bisnis.com terkini, PTPP sedang mengikuti tender proyek sekitar Rp 8 T hingga akhir Q1 2021. Melalui tender tersebut, masih terdapat sebagian yang belum diumumkan pemenangnya.
Emiten ini optimistis Perolehan kontrak baru pada Q2 2021 akan lebih baik dibandingkan periode sebelumnya. Program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang dijalankan pemerintah disebut menjadi dorongan positif bagi pertumbuhan kontrak baru pada 2021.
Sumber: market.bisnis.com