Seiring dengan meningkatnya permintaan dari China, perusahaan batu bara PT Bumi Resources Tbk akan menggenjot penjualan batu baru ke Negeri Tirai Bambu tersebut.
Dileep Srivastava selaku Direktur sekaligus Corporate Secretary Bumi Resources mengatakan bahwa permintaan dari China saat ini naik cukup kuat hingga menjadi momentum bagi perusahaan untuk mendorong penjualan ke pasar itu.
Perlu diketahui, emiten berkode saham BUMI ini memator colume produksi 2021 sebesar 85-90 juta ton, lebih tinggi daripada perkiraan realisasi produksi 2020 yang sebesar 82 juta ton. Volume produksi 2021 BUMI ini juga menjadi volume tertinggi perseroan.
Upaya memaksimalkan penjualan ke China ini sejalan dengan tren kenaikan harga batu bara global sehingga semakin mendorong potensi perusahaan untuk mencetak pertumbuhan kinerja.
Menurut data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Kamis (10/6/2021) harga batu bara Newcastle kontrak teraktif di bursa ICE meningkat 1,85% ke level 126USD per ton. Level tertinggi batu bara sejak 2011 lalu. Adapun sepanjang berjalannya tahun 2021 ini, harga batu bara global naik sebanyak 54,74%. Srivastava mengungkapkan bahwa kurva harga batu bara ke depannya menunjukkan kemungkinan akan tetap pada level yang jauh melebihi 100USD selama sisa tahun ini.
Sumber: market.bisnis.com