Bank MNC (BABP) Bidik Dana Right Issue Rp 4 T

Bank MNC (BABP) Bidik Dana Right Issue Rp 4 T

Rabu, 16 Jun 2021
Dana penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue senilai Rp 4 T menjadi fokus PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP). Aksi korporasi tersebut merupakan syarat agar perseroan masuk ke dalam kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) III atau bank dengan modal inti di atas 5 T.

Direktur Utama MNC Investama, Darma Putra, menyampaikan bahwa Bank MNC telah mendapatkan lisensi sebagai bank digital (digital banking) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan lisensi tersebut, banyak perusahaan pengelola dana investasi (hedge fund) dan investor ritel telah mengajukan minatnya terhadap Bank MNC.

Dalam public expose insidentil PT MNC Investama Tbk (BHIT), Selasa (15/06), Darma juga memaparkan bahwa setidaknya 2-3 kali dalam sehari manajemen presentasi ke fund besar dan ritel serta institusi lokal terkait rencana ke depan digitalisasi dari financial services under MNC Kapital. Namun belum memutuskan pihak yang bergabung.

Perseroan juga tidak menutup kemungkinan untuk mencari investor strategis, seperti dari Jepang. Karena minat pada digital banking yang besar, seperti Marubeni, Sumitomo, yang telah datang berkali-kali.

Bank MNC menargetkan dapat menyelesaikan rights issue sebanyak 14.23 M saham pada Agustus 2021 mendatang. Rencana aksi korporasi tersebut telah mendapatkan persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB yang digelar 9 Juni 2021 lalu.

BABP menargetkan dapat mengantongi pernyataan efektif dari OJK pada 30 Juli 2021. Dalam penawaran umum terbatas VII (PUT VIII), MNC Bank akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 14.23 M saham seri B dengan nilai nominal Rp 50 per saham atau sebesar 33.33% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah PUT VIII.

HMETD akan diperdagangkan di BEI dan dilaksanakan mulai 16 Agustus 2021 hingga 30 Agustus 2021. Pencatatan atas saham yang ditawarkan tersebut seluruhnya dilakukan di BEI pada 14 Agustus 2021.

Pada hari terakhir atau 30 Agustus 2021 seluruh hak yang tidak dilaksanakan pada tanggal tersebut tidak berlaku lagi. Seluruh dana yang dikumpulkan dari PUT VIII setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan, memperluas kapasitas pinjaman MNC Bank secara digital, dan akuisisi pengguna untuk mendukung pertumbuhan, dan mendukung pengembangan aplikasi MotionBanking.

MNC Investama atau Holding Grup MNC akan menggelar rights issue sebanyak-banyaknya 12,952,851,616 saham atau sebanyak-banyaknya 15.38% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor (tidak termasuk saham treasury), setelah penanaman modal dengan HMETD dengan nilai nominal Rp 100 telah terlaksana. Perseroan akan menggunakan dana rights issue sebanyak US$ 148.73 juta atau senilai Rp 2.12 T untuk mengkonversi sebagian obligasi bersifat senior perseroan menjadi saham perseroan, dan sisanya untuk modal kerja.

MNC Investama akan menggelar private placement dengan menerbitkan sebanyak-banyak 778,042,132 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 100. Jumlah tersebut sebanyak-banyaknya 1.15% dari keseluruhan saham yang telah disetor penuh dalam perseroan.

Jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah dua aksi korporasi tersebut meningkat sebanyak-banyaknya 87,496,992,582 saham.

Dua aksi korporasi tersebut akan mengakibatkan penurunan atau dilusi kepemilikan saham sebanyak-banyaknya 15.38% setelah rights issue dan 0.92% setelah private placement. Setelahnya akan digelar RUPSLB pada 6 Juli 2021 untuk meminta persetujuan pemegang saham untuk rights issue.

Untuk periode akhir tahun 2020 lalu, MNC Investama ditargetkan dapat tumbuh 15-20% baik dari pendapatan maupun laba bersih. Kenaikan kinerja tersebut salah satunya didukung oleh berlangsungnya Piala Eropa Juni-Juli 2021, yang ditayangkan di jaringan televisi MNC Group.

Melalui Pay TV dan Piala Eropa, voucher dan free to air akan banyak yang menonton, sehingga pengiklan utama akan masuk, untuk menambahkan revenue yang signifikan. Target tersebut dibekali dengan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$ 60 juta untuk di bisnis media dan US$ 20 juta untuk meningkatkan kapasitas digital bisnis di lini financial services.

Sementara itu, anak usaha dari PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV), PT Asia Vision Network (AVN) diharapkan dapat melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham di Bursa Nasdaq, Amerika Serikat, pada Agustus mendatang. Pencatatan akan dilakukan melalui perusahaan akuisisi bertujuan khusus atau Special Purpose Acquisition Company (SPAC).

Diharapkan perusahaan akan mendapatkan dana segar US$ 135 juta untuk pembangunan jaringan broadband serat optik, pengembangan konten dan penyempurnaan sistem dan teknologi aplikasi OTT.



Sumber: investor.id

Performa mentereng PT Aneka Tambang Tbk. pada kuartal pertam...

Setelah mengubah status menjadi bank sehat, tahun 2021 ini P...

MNC Bank atau PT MNC Bank Internasional Tbk (BABP) tengah be...

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) membukukan pendap...

PT Krakatau Steel Tbk dan PT Perusahaan Pengelola Aset telah...

Send Message