Telkom Indonesia (TLKM) memiliki rencana untuk investasi bahkan mengakuisisi perusahaan-perusahaan rintisan (start-up) yang dapat menghadirkan value added bagi emiten. Baru-baru ini melalui anak perusahaannya, Telkomsel telah mengeluarkan dana investasi sebesar 300 juta USD kepada Gojek.
Direktur Digital Business Telkom Indonesia, Muhammad Fajrin Rasyid mengungkapkan bahwa Telkom sangat terbuka untuk berinteraksi baik dalam bentuk investasi ataupun akuisisi terhadap start-up yang dapat menghadirkan value added bagi Telkom.
Fajrin melanjutkan bahwa pihaknya juga memiliki venture capital bernama MDI Ventures yang cukup banyak berinvestasi di start-up selama 2-3 tahun terakhir. Berkembangnya dunia digital baik saat pandemi maupun setelahnya diyakini akan mempercepat transformasi digital di Indonesia. Fajrin mengingatkan agar masyarakat dapat berperan aktif tidak hanya sebagai konsumen, namun juga sebagai pelaku digital.
Menurut Fajrin, dunia digital memiliki banyak ekosistem dan Telkom juga merasa tidak bisa bekerja atau bergerak sendiri. Sehingga dalam mengakselerasi digital di Indonesia, perlu adanya peran serta keterlibatan banyak pihak.
Oleh karena itu, Telkom menyiapkan 3 strategi besar. (1) Buid, artinya Telkom melihat bahwa digitalisasi ini merupakan sistem atau inisiatif yang mana perusahaan dapat berkontribusi melalui kapabilitas dan value yang dimiliki di antaranya dengan membangun sistem digital dan konektivitas.
Strategi selanjutnya, (2) Telkom juga terbuka untuk kerja sama dengan berbagai pihak seperti pemerintah, kementerian, dan perusahaan agar dapat membantu mengembangkan sistem secara bersama-sama. (3) Emiten berkode saham TLKM ini juga membuka kemungkinan investasi dan akuisisi sejumlah start-up potensial.
Adapun Telkom sebagai BUMN tetap bertanggung jawab untuk ikut memajukan Indonesia sesuai dengan kapabilitas yang dimiliki termasuk menjadi digital telco utama bagi masyarakat.
Sumber: investor.id