Emiten media, PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) menargetkan aksi pembelian kembali (buyback) saham senilai 1 T.
Direksi SCMA menyampaikan bahwa perseroan akan melakukan pembelian kembali saham sebanyak-banyaknya Rp 1 T atau paling banyak 20 persen dari modal disetor perseroan, dengan ketentuan paling sedikit saham beredar 7.5%.
Pembelian kembali akan dilakukan secara bertahap dalam periode 3 bulan, pada 7 Juli 2021 hingga 6 Oktober 2021 mendatang.
Menurut manajemen SCMA, kondisi perdagangan saham di BEI sejak awal tahun 2020 mengalami tekanan yang signifikan, diindikasikan oleh penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Kondisi perekonomian regional dan global yang mengalami tekanan dan perlambatan, disebabkan oleh pandemi Covid-19, dan di tahun 2021 oleh varian Delta virus Covid-19 yang telah ditemukan di wilayah Indonesia.
Penerbitan SEOJK 3/2020 membuka peluang bagi SCMA untuk melakukan pembelian kembali saham (buyback) tanpa memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari pemegang saham melalui rapat umum pemegang saham dengan memperhatikan kemampuan perseroan dan ketentuan yang berlaku.
Setelah buyback Rp 1 T, ekuitas SCMA per Maret 2021 turun menjadi Rp 3.23 T dari sebelumnya Rp 4.23 T. Total aset turut berkurang menjadi Rp 5.86 T dari sebelumnya Rp 6.86 T.
Perseroan akan melaksanakan buyback dengan metode sebagai berikut:
1. Pembelian kembali saham dilakukan melalui perdagangan di BEI.
2. Pembelian kembali saham dilakukan pada harga lebih rendah atau sama dengan harga penutupan perdagangan sebelumnya.
3. Setiap pihak, yang merupakan:
a. Komisaris, direktur, pegawai, dan pemegang saham utama perseroan.
b. Orang perseorangan yang karena kedudukan atau profesinya atau karena hubungan usahanya dengan perseroan memungkinkan orang tersebut memperoleh informasi orang dalam atau
c. Pihak yang dalam 6 (enam) bulan terakhir tidak lagi menjadi pihak sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, dilarang melakukan transaksi penjualan dan/atau pembelian atas saham perseroan pada hari yang sama dengan pembelian kembali saham perseroan di BEI.
Pembelian kembali saham diyakini oleh direksi perseroan, tidak mempengaruhi kegiatan usaha dan pertumbuhan perseroan, karena SCMA telah memiliki modal kerja yang cukup baik untuk menjalankan seluruh kegiatan usaha, kegiatan pengembangan usaha, kegiatan operasional serta pembelian kembali saham (buyback).
Pada penutupan perdagangan Rabu (07/07), saham SCMA naik 4.65% atau 100 poin dari Rp 2250. Kapitalisasi pasar SCMA mencapai Rp 33.25 T dengan valuasi PER 25.08 kali. Entitas Grup Emtek ini memiliki saham terkoreksi 1.75 persen, sepanjang 2021 ini.
Berdasarkan konsensus Bloomberg, dari 22 analis yang mengulas SCMA, 18 diantaranya merekomendasikan beli, sedangkan 4 analis lainnya merekomendasikan hold. Target harga saham kumulatif emiten tersebut berada di level Rp 2044.
Sumber: market.bisnis.com