Kuartal III: Oneject Rencanakan Kenaikan Produksi 900 Juta Jarum Suntik

Kuartal III: Oneject Rencanakan Kenaikan Produksi 900 Juta Jarum Suntik

Kamis, 08 Jul 2021
Perusahaan afiliasi PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) yakni PT Oneject Indonesia (Oneject) mempercepat penyelesaian pembangunan pabrik jarum suntik sekali pakai dan Safety needle yang baru di Cikarang pada kuartal III-2021. Pabrik itu akan menambah kapasitas produksi sebanyak 900 juta menjadi 1,2 miliar alat suntik per tahun.

Hadirnya pabrik baru tersebut akan menjadikan Onject sebagai produsen jarum suntik terbesaar untuk ADS dan Safety needle Asia. Sejak tahun 2019, pembangunan pabrik tersebut menghabiskan anggaran senilai Rp 350 M. Sementara target penyelesaian pembangunan pabrik dipercepat dari target semula yang tiga tahun. Hal ini sebabkan pandemi Covid-19 yang berimbas pada permintaan jarum suntik untuk vaksinasi.

Jahja Tear Tjahjana selaku Direktur Utama Onject Indonesia mengatakan bahwa pandemi dan program vaksinasi telah mendongkrak permintaan jarum suntik secara global. Menurut perhitungan, program pemerintah Indonesia untuk mencapai herd immunity membutuhkan sebanyak 440 jutaan dosis vaksin yang tentunya berimbas pada peningkatan permintaan jarum suntik.

Apabila produsen jarum suntik tidak mampu meningkatkan kapasitas, menurut Jahja akan terjadi kelangkaan. Percepatan pembangunan pabrik jarum suntik berstandar di atas 60% milik )neject. Pasokan jarum suntik untuk program vaksinasi di Indonesia bisa terpenuhi. Bahkan Jahja mengatakan bahwa Onject masih memiliki ruang untuk ekspor.

Sampai saat ini, realisasi kapasitas pabrik baru Cikarang sudah mencapai 600 juta unit apabila ditambah dengan kapasitas produksi pabrik baru di Bogor, total kapasitas Onject mencapai 900 juta unit. Dipastikan kapasitas produksi pabrik baru tersebut meningkat menjadi 900 juta unit pada kuartal III-2021. Dengan demikian total kapasitas perusahaan menjadi 1,2 miliar jarum suntik.

Agar mempercepat pembangunan pabrik tersebut, Jahja menambahkan bahwa perusahaan telah merealisasikan belanja untuk pembangunan pabrik baru sebesar Rp 300 M atau 86 % dari anggaran dengan total Rp 350 M. Adapun sumber pendanaan belanja modal tersebut berasal dari ekuitas dan juga pinjaman perbankan.

Naiknya Permintaan Jarum Suntik

Mengenai peningkatan permintaan jarum suntik untuk jangka panjang, Jahja mengatakan bahwa akan melanjutkan pertumbuhan. Seiring dengan peralihan dunia medis global untuk penggunaan jarum suntik ADS & Safety Needle sesuai dengan kampanye WHO. Selain itu, potensi pertumbuhan pangsa pasar jarum suntik jenis ini masih besar di Indonesia karena hingga saat ini baru mencapai 20%.

Jahja menyatakan, pabrik baru juga direncanakan menjadi pusar produksi untuk alat kesehatan seperti kantung darah, swab antigen test bekerjasama dengan prinsipal perusahaan alat kesehatan global Abbott Laboratories, dan produk alat kesehatan lainnya. Dengan demikian akan mudah direalisasikan karena Oneject telah tercatat sebagai Manufacturer alat kesehatan dengan standar internasional (WHO).


Sumber: investor.id

Sejak kuartal II di 2021 ini, PT Bukit Asam Tbk mengaku seda...

Dalam beberapa hari belakangan ini, terjadi lonjakan kasus b...

Berangkat dari ingin berbagi pengalaman investasi saham, Kef...

Kebutuhan pembiayaan korporasi tercatat meningkat oleh Bank ...

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan...

Send Message