PT MNC Investama Tbk akan melakukan penawaran umum terbatas (PUT) dengan mekanisme right issue sebanyak-banyaknya 12,95 miliar saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 100. Jumlah saham tersebut setara dengan 15,38% dari modal ditempatkan dan disetor penuh emiten BHIT setelah right issue.
Menurut keterangan tertulis pada Minggu (11/7/2021), harga pelaksanaan right issue ditetapkan senilai Rp 173 per saham. Oleh karena itu, MNC Investama akan meraup dana sebanyak-banyaknya Rp 2,24 T dari aksi perusahaan ini.
Emiten akan memakai dana tersebut untuk konversi sebagian obligasi bersifat senior perseroan menjadi saham perseroan sebesar 148,73 juta USD. Sementara sisanya digunakan untuk modal kerja.
Bagi setiap pemegang 11 saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) perusahaan pada 2 September 2021 berhak atas 2 HMETD. Setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru yang harus dibayar penuh saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Perusahaan menyatakan tidak ada pembeli siaga dalam right issue tersebut.
Emiten berkode saham BHIT itu menuliskan bahwa apabila saham-saham yang ditawarkan dalam PUT VII tidak semuanya diambil oleh pemegang HMETD, namun sisanya akan dialokasikan pada para pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya.
Adapun pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan (dilusi) dengan maksimal 14,94% setelah pelaksanaan right issue.
Sesuai dengan rencananya, pada 6 Juli lalu right issue tersebut sudah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Selanjutnya, distribusi HMETD akan dilaksanakan pada 3 September 2021 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 September 2021.
Terkait kinerja akhir tahun 2021, MNC Investama menargetkan bisa tumbuh 15%-20% baik di sisi pendapatan maupun laba bersih. Peningkatan kinerja salah satunya didukung oleh berlangsungnya Piala Eropa Juni-Juli 2021 yang disiarkan langsung dari jaringan TV MNC Group.
Direktur Utama MNC Investama Darma Putra mengungkapkan bahwa Piala Eropa akan meningkatkan kinerja mereka dengan Pay TV karena mereka menjual voucher dan free to air banyak yang menonton, pengiklan utama akan masuk. Sehingga dengan adanya Euro Cup akan ada tambahan revenue yang signifikan.
Guna mencapai tujuan tersebut, perusahaan milik taipan Hary Tanoesoedibjo ini menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar 60 juta USD untuk bisnis media. Kemudian, 20 juta USD digunakan untuk meningkatkan kapasitas digital bisnis di lini financial services.
Akhir tahun lalu, emiten yang bergerak dalam bidang investasi strategis itu membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 14,79 T. Sementara laba bersih konsolidasi perusahaan tercatat sebesar Rp 1,52 T. Pendapatan terbesar dibukukan oleh sektor media yang berhasil meraup pendapatan Rp 12,06 T atau mewakili 81,54% dari total pendapatan konsolidasi perusahaan.
Sementara itu, pendapatan dari sektor jasa keuangan tercatat sebesar Rp 2,60 T atau mewakili 17,57% dari total pendapatan konsolidasi. Kemudian, kontribusi pendapatan sebesar 0,89% berasal dari investasi lainnya.
Sumber: investor.id