Update IHSG 12 Juli 2021 menguat sebanyak 0,64% dan ditutup pada level 6078. Asing melakukan aksi beli sebanyak kurang lebih 97M di pasar regular. IHSG menguat sejak awal sesi dibuka hingga penutupan berada di zona hijau.
IHSG memiliki support di level 6000 dan resisten di level 6250.
Berikut adalah saham-saham yang menjadi top gainer dari IHSG hari ini.
- NICL mengalami kenaikan sebesar 35,00%  
- HDFA mengalami kenaikan sebesar 33,76%
- BBHI mengalami kenaikan sebesar 25,00%
Saham-saham yang menjadi pemberat IHSG karena penurunannya adalah sebagai berikut :
- MASA mengalami penurunan sebesar 6,99%
- BMSR mengalami penurunan sebesar 6,98%
- TIFA mengalami penurunan sebesar 6,97%
Saham yang paling banyak dibeli oleh asing hari ini adalah LPPF sebanyak 872M, disusul oleh saham ICBP dengan akumulasi sebanyak 41M dan ketiga adalah saham INCO dengan transaksi sebanyak 40M. Sementara itu, saham ANTM tercatat paling banyak dijual oleh asing sebanyak 42M disusul oleh saham DMMX sebanyak 34M. Saham MNC Group kompak melakukan pelemahan di mana MNCN , BHIT , IPTV , BMTR ditutup di zona merah.
Highlight Hari ini :
Saham BBHI kembali ditutup menguat ARA 25% di level 2700. Namun patut dicermati, tampak broker CD mendominasi aksi jual pada perdagangan hari ini dengan nominal transaksi 20,6M. Pada perdagangan besok, ada potensi saham ini akan dibuka menguat namun jika aksi take profit terus dilakukan CD, potensi koreksi BBHI akan terbuka lebar.
Saham BMHS diborong kembali oleh RX sebanyak 42,5M setelah kemarin juga melakukan aksi borong sebanyak 412,6M. Dengan akumulasi yang demikian besar, untuk yang sudah mempunyai saham BMHS wajib melihat pergerakan dari RX karena jika RX melakukan aksi jual bisa membuat saham ini berpotensi melemah, namun jika RX terus melakukan aksi beli maka saham ini masih akan melanjutkan uptrendnya.
Saham ENRG ditutup menguat 8,3% di level 130 setelah menjelang penutupan sesi terjadi pembelian yang cukup signifikan. Kenaikan ini membuat perdagangan saham Rightnya yaitu ENRG-R patut dicermati, dengan harga tebus Rp 126 per lembar saham, jika induk ENRG ada di level 130 menjadikan harga wajar Rightnya ada di level 4 rupiah per lembar.
Disclaimer On, semua analisa saham yang dibagikan hanya merupakan informasi, semua resiko dan keputusan investasi ada di masing-masing investor.