PT Bukit Asam Targetkan Pertumbuhan Kinerja Keuangan

PT Bukit Asam Targetkan Pertumbuhan Kinerja Keuangan

Rabu, 14 Jul 2021

PT Bukit Asam Tbk. optimistis kinerja tetap positif 2021 ini. Walaupun, perseroan harus menghadapi efek pandemi Covid-19 yang dapat berimbas negatif terhadap kinerja perusahaan.

Apollonius Andwie selaku Sekteraris PT Bukit Asam mengatakan bahwa hingga kuartal II/2021, kinerja PT Bukit Asam masih positif dan berpotensi mengalami peningkatan. Jakarta, Selasa (13/7/2021) kepada Investor Daily, Apollonius mengatakan bahwa hal ini didorong oleh kenaikan harga komoditas dan juga produksi untuk mengejar target sebanyak 30 juta ton pada 2021 ini.

Sementara pada kuartal II/2021, ia mengatakan bahwa PT Bukit Asam berharap membukukan pertumbuhan kinerja. Walaupun, perseroan harus menghadapi tantangan seperti adanya varian baru Covid-19 yang harus disikapi dengan strategi efisiensi.

Pertumbuhan akan diusahakan dengan menangkap berbagai peluang di tengah gejolak itu. Apollonius mengujarkan bahwa ia menyoroti peluang peningkatan permintaan di pasar global, terutama menjelang musim dingin.

Sebelumnya, Suryo Eko Hadianto selaku Direktur Utama PT Bukit Asam menjelaskan bahwa perseroan optimistis mencapai pertumbuhan laba pada kuartal I/2021 ini. Meskipun pada akhir tahun, PT Bukit Asam membukukan penurunan laba sebanyak 41,2% menjadi sebesar Rp 2,38 triliun.

Faktor pendukung pertumbuhan laba itu, ia ungkapkan, didukung harga batu bara yang relatif membaik, jika dibandingkan tahun lalu. Selain itu, kemampuan produksi PT Bukit Asam akan ditingkatkan agar dapat menghasilkan produksi dan penjualan yang sesuai harapan.

Lanjutnya, Suryo juga akan mempercepat eksekusi proyek-proyek yang sudah direncanakan PT Bukit Asam. Eksekusi proyek ini akan dilakukan oleh manajemen baru dengan tetap menjaga integritas dan tata kelola perusahaan yang baik. Ada juga salah satu proyek yang sedang dikerjakan PT Bukit Asam saat ini adalah hilirisasi batu bara menjadi dimethyl ether.

Di sisi lain, perseroan akan mengembangkan kapasitas batu bara menjadi sebanyak 50 juta ton. Pengembangan kapasitas ini akan didukung oleh pendanaan yang cukup besar, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Suryo memaparkan bahwa ia akan mendongkrak kapasitas existing menuju PTBA Emas sebanyak 50 juta ton, dalam waktu dekat dapat tercapai.

Fuad Iskandar Zulkarnain Fachroeddin selaku Direktur Pengembangan Usaha PT Bukit Asam menambahkan bahwa saat ini produksi batu bara PT Bukit Asam masih di bawah 30 juta ton. Sedangkan untuk menambah kapasitas menjadi sebanyak 50 juta ton, perseroan akan meningkatkan kapasitas angkutan.

Fuad mengungkapkan bahwa tahun ini, perseroan akan meningkatkan kapasitas Kertapati menjadi sebanyak 7 ton per tahun. Kemudian, kapasitas Tarahan akan ditingkatkan menjadi sebanyak 25 juta ton per tahun. Lalu, akan ada penambahan kapasitas di Kramasan sebanyak 20 juta ton yang akan terealisasi pada Januari 2024 mendatang. Ia juga memaparkan bahwa dengan penambahan kapasitas angkutan tersebut sudah bisa melebihi kapasitas produksi PTBA Emas sebanyak 50 juta ton.

Lanjutnya, Fuad juga mengungkapkan bahwa selain mengembangkan proyek hilirisasi batu bara, perseroan juga akan mengembangkan proyek strategis nasional lainnya. Proyek itu adalah kawasan industri berbasis batu bara. Menurut Fuad, saat ini PT Bukit Asam sudah mendapatkan Izin Usaha Kawasan Industri non efektif. Izi itu akan menjadi efektif apabila PT Bukit Asam selesai menyiapkan perizinan analis dampak lingkungan dan penetapan lingkungan.


Sumber: investor.id

Sejak kuartal II di 2021 ini, PT Bukit Asam Tbk mengaku seda...

PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) melalui anak perusahaannya PT A...

Perusahaan investasi milik Grup MNC, PT MNC Investama Tbk. m...

Pada 2020 lalu, perusahaan berkode saham JPFA mencatat penda...

Penjualan Semen dari PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk suda...

Send Message