Tahun 2021 ini, Pahala Mansury selaku Wakil Menteri BUMN mengungkapkan bahwa tahun ini ada dua anak usaha BUMN yang akan melangsungkan penawaran umum perdana (IPO) dan pencatatan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dua perusahaan tersebut adalah anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dan anak usaha PT Pertamina yaitu PT Pertamina Geothermal Energy.
Pahala berharap dengan melantainya dua anak usaha BUMN tersebut, kinerja pasar modal Indonesia dan pasar modal syariah dapat semakin bergairah.
Berdasarkan paparan Pahala, perkembangan pasar BUMN dalam 10 tahun terakhir tercatat jumlahnya bertambah 13 BUMN atau 62%. Sementara itu, nilai kapitalisasi pasarnya juga meningkat lebih dari 2 kali lipat.
Sejalan dengan perkembangan pasar kapital syariah, perkembangan pasar saham BUMN di bursa saham juga menunjukkan adanya peningkatan yang cukup baik. Pada tahun 2021 ini jumlah BUMN yang tercatat di BEI sudah mencapai 34 BUMN dengan rincian 14 BUMN dan 20 anak usaha BUMN.
Adapun saham-saham BUMN yang tercatat di BEI ada hampir seperempat atau 24% kapitalisasi pasar modal di Indonesia, atau mencapai Rp 1.733 T atau 24% dari total IHSG yang mencakup IDX80 Rp 1.661 T atau 35% dari IDX80. Selanjutnya, JII70 sebesar Rp 678 T atau 27% dari total JII70, dan LQ45 mencapai Rp 1.507 T atau 35% dari total LQ45.
Secara rata-rata harian selama tahun 2020 transaksi saham BUMN mencapai Rp 3,4 T atau 37% dari total IHSG dengan rincian Rp 2,8 T atau 46% dari LQ45. Sementara secara frekuensi transaksi saham BUMN mencapai 197 ribu saham atau 29% dari total IHSG dan 122 ribu saham atau 41% dari LQ45.
Pahala juga mengungkapkan bahwa sebelumnya anak usaha Bank Himbara yakni PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) telah tercatat di BEI. Dengan nilai kapitalisasi pasar BSI yang tercatat sebesar Rp 97 T maka BSI berhasil menduduki peringkat 13 di BEI.
Sumber: investor.id