PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mengungkapkan bahwa telah mengalokasikan dana sebesar RP 1,7 T untuk buyback saham yang akan dimulai hari ini (22/07/2021). Keputusan ini dilakukan untuk menyelamatkan harga saham BBNI yang undervalued karena dampak pandemi covid-19.
Dalam keterangan resmi manajemen BNI pada Rabu (21/07/2021) menjelaskan bahwa tekanan jual di pasar akibat sentimen pandemi Covid-19 ini membuat saham BBNI di bawah harga market atau undervalued dengan price to book value (PBV) per 30 Juni 2021 sebesar 0,75 kali atau jauh di bawah rata-rata PBV selama 10 tahun yaitu sebesar 1,60 kali.
Manajemen BNI juga melanjutkan bahwa pihaknya meyakini buyback saham ini tidak mempengaruhi kondisi keuangan karena sampai dengan saat ini manajemen memiliki modal yang memadai untuk membiayai kegiatan usaha.
Adapun buyback saham BBNI dimulai pada 22 Juli hingga 21 Oktober 2021. Hal tersebut berdasarkan Peraturan OJK No. 2/POJK.04/2013 tentang pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh emiten atau perusahaan publik dalam kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan.
BNI bersama dengan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebelumnya berencana melakukan penambahan modal dengan right issue. Rencana ini bertujuan guna memperkuat permodalan dan pengembangan usaha.
Menurut Sukarno Alatas selaku Analis Kiwoom Sekuritas menjelaskan bahwa rencana right issue tiga bank negara tersebut bisa berdampak positif bagi pergerakan harga sahamnya. Karena rencana tersebut dapat meningkatkan pendapatan bank ke depannya.
Namun sayangnya Sukarno menambahkan bahwa dampaknya tidak sebagus seperti saham teknologi yang sedang marak saat ini. Sementara bank saat ini masih berada di kondisi untuk berjuang menuju pemulihan. Tapi, dalam jangka panjang saham bank tersebut masih menarik, apalagi untuk saham bank yang memiliki fundamental yang solid.
Adapun BNI berencana melakukan right issue sebesar Rp 11,7 T pada tahun 2022. Sedangkan BTN berencana memperkuat rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) melalui right issue. Sementara BRI akan melakukan right issue untuk membentuk holding BUMN ultramikro dengan mengakuisisi Pegadaian dan PNM.
Sumber: investor.id