Pada 2020 lalu, perusahaan berkode saham JPFA mencatat pendapatan sebesar Rp 36,96 triliun atau turun 4,9% dari periode 2019 sebesar Rp 38,87 triliun.
Lalu, Pada 2021 seiring dengan prospek pemulihan ekonomi Indonesia, emiten unggas PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. menargetkan pertumbuhan kinerja mulai dari 10% hingga 15%.
Harwanto selaku Kepala Divisi Pembibitan Ayam dan Peternakan Komersial di Japfa Comfeed Indonesia A mengatakan bahwa aktivitas operasional perseroan pada tahun ini bisa lebih optimal dibandingkan dengan 2020 lalu.
Dibandingkan dengan periode pembatasan mobilitas pada 2020 lalu, hal itu akan sejalan dengan prospek pemulihan ekonomi di Indonesia yang sudah tercermin dari lalu lintas Jakarta yang sudah lebih padat.
Kamis (15/4/2021) saat paparan publik di Jakarta, Harwanto mengatakan bahwa harapannya, prospek pertumbuhan 10% sampai 15% pada tahun ini masih valid, namun akan kembali bergantung dari perkembangan masa depan. Jika kondisi semakin baik, perseroan juga akan baik.
Harwanto juga menambahkan bahwa kinerja juga akan didukung seiring dengan live bird pada tahun ini yang semakin stabil jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Pada 2020 lalu sebagai catatan, harga live bird sempat anjlok ke level terendah dalam lima tahun terakhir, karena merosotnya daya beli masyarakat yang terjadi bersamaan dengan kelebihan pasokan day old chick.
Di sisi lain, Bambang Budi Hendarto selaku Wakil Direktur Utama Japda Comfeed Indonesia juga mengatakan bahwa pemulihan kinerja ini sudah mulai tampak pada kuartal satu tahun ini yang diyakini lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Bambang mengatakan bahwa pemulihan kinerja ini secara tidak langsung akan dibantu dari vaksinasi dan kecenderungan jumlah penyebaran Covid yang sudah mulai menurun. Maka dari itu, pada 2021 ini ia meyakini jauh lebih baik daripada 2020 lalu. Tetapi, angka pastinya masih belum dipastikan.
Pendapatan sebesar Rp 36,96 triliun, mengalami penurunan 4,9% dari periode 2019 lalu yang sebesar Rp 38,87 triliun. Hal ini berdasarkan laporan keuangan yang dicatat oleh Emiten berkode JPFA ini.
Laba yang bisa diastribusikan ke pemilik entitas induk pun berkurang menjadi Rp 916,7 miliar, mengalami penurunan 48,1% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,76 triliun.
Putut Djagiri selaku Kepala Divisi Keuangan Korporasi Japfa Comfeed Indonesia juga mengatakan bahwa perseroan sedang menyiapkan beberapa strategi untuk mendukung kinerja pada tahun ini, yang sebenarnya masih memiliki beberapa tantangan.
Putut juga menambahkan bahwa perseroan akan tetap berupaya untuk meningkatkan penetrasi produk dan akan terus melakukan upaya edukasi mengenai pentingnya protein hewani bagi kesehatan. Hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk mengurangi gizi buruk dan stunting.
Di sisi lain, Japfa juga tetap konsisten melakukan pengendalian kas yang prudent dan manajemen keuangan, fokus dalam meningkatkan profitabilitas dan efisiensi, dan akan tetap berhati-hati dalam melakukan investasi modal.
Japfa juga akan mendorong pertumbuhan penjualan ritel ke konsumen melalui outlet yang dimiliki perseroan baik offline maupun online, dan akan terus memperkuat bisnis hilirnya melalui pengembangan bisnis yang diambil dari pengolahan hasil peternakan dan produk konsumen.
2020 lalu, telah memperluas bisnis hilir perseroan dengan melakukan akuisisi PT So Good Food (SGF), perusahaan daging olahan. Lalu pada 2020 ini, lini bisnis ini ditargetkan bisa berkontribusi sekitar 8% sampai 10% terhadap keseluruhan pendapatan perseroan.