Pemerintah akan kembali mengadakan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Selasa (6/4). Pemerintah mematok target indikatif sebanyak Rp 10 triliun pada lelang tersebut.
Ramdhan Ario Maruto , Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas menyatakan, penawaran yang masuk pada lelang ini akan membaik jika dibandingkan dengan lelang SBSN sebelumnya. Kondisi pasar obligasi saat ini sudah lebih baik dan lebih stabil dibanding beberapa lelang sebelumnya.
Perlu diketahui, sepanjang tahun 2021 jumlah penawaran yang masuk pada lelang SBSN cenderung menurun. Pada lelang SBSN terakhir pada Selasa (6/4), jumlah penawaran yang masuk termasuk yang terendah sepanjang tahun ini yaitu hanya sebesar Rp 17,4 T.
Ramdhan optimis investor asing yang masuk ke SBSN akan mulai meningkat. Investor asing yang masuk akan memicu investor domestik untuk ikut masuk juga. Kemudian, Ramdhan memperkirakan jumlah penawaran yang masuk pada lelang SBSN besok bisa mencapai Rp 20 T.
Adapun pada lelang SBSN selasa, seri yang paling diburu diperkirakan jumlah peminat cenderung merata. Seri pendek-menengah akan menjadi incaran investor dari kelompok perbankan untuk mencari seri volatilitas rendah. Sementara seri menengah-panjang akan jadi incaran kelompok dana pensiun dan asuransi yang ingin mengoptimalkan yield. Ramdhan menambahkan, kondisi sekarang membuat setiap tenor punya market share masing-masing.
Sumber: investasi.kontan.co.id