Grab Holding Inc membeli saham perusahaan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) sebesar 4,6%. Transaksi tersebut dilakukan melalui penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD).
Pihak Emtek melakukan private placement pada 31 Maret 2021 lalu, hal ini diutarakan oleh Titi Maria Rusli (Sekretaris Perusahaan Emtek). Grab Holding Inc masuk lewat H Holding Inc. Menurut Titi, Grab dan Emtek telah beberapa kali berdiskusi untuk pengembangan bisnis baru. Dua emiten tersebut juga sama-sama berinvestasi dalam pengembangan ekosistem digital Indonesia.
"Ketika perusahaan (Emtek) memutuskan untuk melakukan penerbitan saham guna mendapatkan tambahan modal untuk mengembangkan bisnisnya di sektor digital, media, dan layanan kesehatan, Grab menyatakan minatnya untuk berpartisipasi," ujar Titi.
Titi juga menyatakan informasi terkait rencana merger OVO dengan DANA hanyalah spekulasi. Menurutnya investasi Emtek dan Grab tidak ada kaitannya dengan penggabungan kedua perusahaan pembiayaan tersebut.
Sementara itu, dalam tiga tahun ke depan manajemen memiliki rencana pengembangan penerbitan digital. Emiten juga tertarik dengan platform streaming video, e-commerce dan pembayaran elektronik.
Berdasarkan The Strait Times, masuknya Grab di Emtek membuat pasar menduga bahwa OVO dan DANA akan merger juga. Sementara Grab disebut membeli saham Emtek dengan nilai Rp4 triliun.
Adapun data BEI menunjujkkan komposisi saham di Emtek berubah setelah private placement berhasil dilakukan. Misalnya, saham Eddy Sariaatmadja turun dari 24,9% menjadi 22,96%. Kemudian, saham PT Adikarsa Sarana turun dari 11,53% menjadi 10,63%. Saham Susanto Suwarto turun dari 12,61 % menjadi 11,63 %. Saham Piet Yaury turun dari 8,84 % menjadi 8,15 %. Saham The Northern Trust Company S/A Archipelago turun dari 8,06 % menjadi 7,43 %. Saham Anthoni Salim turun dari 9,08 % menjadi 8,38 % dan saham PT Prima Visualindo turun dari 8,14 % menjadi 6,9 %.
Sumber: cnbcindonesia.com/ekonomi