Pengertian Cryptocurrency dan Mekanisme Transaksinya

Pengertian Cryptocurrency dan Mekanisme Transaksinya

Jumat, 26 Mar 2021
Istilah Cryptocurrency semakin menjadi perbincangan pasca meningkatnya berbagai jenis uang virtual, seperti Bitcoin yang mulai banyak diminati sebagai investasi karena nilainya yang terus meningkat secara fluktuatif.

Pengertian Cryptocurrency

Secara etimologis, cryptocurrency terbagi menjadi dua kata, crypto yang merujuk pada cryptography atau bahasa persandian dalam dunia komputer dan currency yang merujuk pada nilai mata uang. Dapat diartikan bahwa cryptocurrency adalah sebuah mekanisme mata uang digital yang dapat digunakan untuk bertransaksi virtual yang dilindungi sebuah persandian komputer yang rumit.

Cryptocurrecy memiliki sifat terdesentralisasi, sedangkan model transaksi selama ini yang sering digunakan dalam masyarakat sifatnya tersentralisasi.
Sifat terdesentralisasi artinya tidak ada yang menjadi penengah atau pihak khusus yang menjadi perantara. Transaksi dilakukan secara peer-to-peer dari pengirim ke penerima. Seluruh transaksi dicatat dalam komputer yang berada pada jaringan tersebut atau disebut dengan miner (penambang yang ikut membantu mengamankan dan mencatat transaksi di jaringan).

Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa para penambang cryptocurrency umumnya menggunakan komputer berspesifikasi tinggi dan khusus. Sifat desentralisasi ini yang menjadi DNA sistem Blockchain. Pada dasarnya, Blockchain menjadi platform yang memungkinkan mata uang digital dapat digunakan untuk bertransaksi.

Pengertian Blockchain

Blockchain adalah sistem pencatatan atau basis data yang tersebar luas di internet, atau biasa disebut sebagai distributed ledger. Setiap transaksi yang dicatat juga dapat dilihat oleh seluruh pengguna internet.

Bisa didefinisikan juga sebagai sebuah buku besar yang bisa diakses oleh siapa saja, termasuk orang yang tidak melakukan transaksi. Blockchain juga memiliki beberapa ciri khas dalam melakukan transaksi dan pencatatan, seperti:

• Memiliki perhitungan yang logis

Pada dasarnya Blockchain adalah sesuatu yang dapat dihitung secara matematis, karena blok-blok yang ada di dalamnya berbentuk kode yang dapat diterjemahkan dan diverifikasi developer. Algoritma di dalamnya membuat nilainya bisa lebih terukur, berbeda dengan mata uang yang sehari-hari digunakan.

Misalnya USD, nilai ini bisa dikontrol oleh Bank Sentral di Amerika Serikat. Mereka bebas mencetak seberapa banyak dalam masa tertentu, termasuk implikasi suku bunga. Berbeda dengan cryptocurrency, karena berbasis perhitungan matematis yang terstruktur bahkan jumlah sebaran mata uangnya pun dapat diprekdisikan. Sehingga semua orang bisa tahu, tiga tahun kemudian akan ada banyak uang digital di dunia.

• Memiliki keamanan yang mumpuni

Manfaat sifat desentralisasi Blockchain adalah tidak ada data yang dipusatkan di satu tempat. Semua tersebar ke server para miner, para penambang yang ikut membantu mengamankan jaringan Blockchain.

Untuk menjadi miner, harus secara akurat memecahkan algoritma perhitungan yang ada, sehingga tercipta blok baru (dengan komisi berupa nominal uang digital). Karena informasinya kesebar, jika ada hacker yang mencoba membobol sistem pun mereka harus bisa minimal mengontrol 50% dari komputer miner yang ada di jaringan.

Jenis Cryptocurrency yang Ada

Ada beberapa cryptocurrency yang saat ini sudah banyak digunakan, seperti Bitcoin, Ethereum, Litecoin, Monero, atau Ripple. Bitcoin menjadi uang digital yang pertama kali diluncurkan dan saat ini menjadi yang paling bernilai.

Adanya batas sebaran yang sudah pasti, membuat Bitcoin tidak bisa dipalsukan atau mengalami inflasi. Bitcoin turut menjadi awal baru dari transformasi finansial.

Yang saat ini tidak kalah populer adalah Ethereum, yang diciptakan Vitalik Buterin pada tahun 2015. Konsepnya hampir sama dengan Bitcoin, karena sama-sama dibangun pada jaringan Blockchain. Di sini, para miner bekerja untuk mendapatkan Ether, mata uang cryptocurrency yang membantu menjalankan jaringan Ethereum.

Hal yang Mempengaruhi Nilai Cryptocurrency

Mata uang cryptocurrency fluktuasi nilainya didasarkan pada beberapa kondisi, salah satunya karena ketersediaan/kelangkaan. Namun kadang nilainya juga meningkat atau menurun karena kepercayaan dan penggunaan di kalangan komunitas penggunaannya. Secara umum, naik turunnya nilai cryptocurrency dipengaruhi oleh mekanisme pasar.

Sayangnya, pasar cryptocurrency memiliki volatilitas atau tingkat perubahan yang cukup tinggi, sehingga sangat fluktuatif. Jika banyak orang menginginkan mata uang tersebut dan nilainya tidak terlalu banyak, maka nilainya juga akan meningkat.

Mekanisme Transaksi

Konsep dasar dalam setiap transaksi cryptocurrency, seluruh jaringan akan mencatat histori yang berjalan, termasuk besaran transaksi dan saldo yang dimiliki.

Konfirmasi penerima menjadi hal yang sangat krusial dari sebuah transaksi cryptocurrency. Transaksi yang terkonfirmasi tersebut disimpan dalam wadah yang disebut Blocks. Catatan transaksi sifatnya permanen, tidak dapat diubah, dibajak, atau dipalsukan dan menjadi bagian dalam sebuah rantai blok atau Blockchain. Sifat permanen ini membuat transaksi cryptocurrency menjadi immutable atau tidak bisa dibatalkan jika sudah dikirim.



Sumber: dailysocial.id/post

Klik di sini untuk belanja koin crypto kebutuhan Anda!

Finansialpedia merupakan platform berita dan edukasi saham untuk pemula. Update berita finansial terkini hanya di Finansialpedia!

Pada awal tahun 2021 ini, tren investasi sedang digandrungi ...

PT Ladangbaja Murni sedang melakukan penawaran umum saham pe...

Reksadana dapat menjadi salah satu alternatif produk investa...

Sesuatu yang bisa dilakukan untuk membuat kondisi keuangan s...

Permasalahan unrealized loss membuat BPJS Ketenagakerjaan me...

Send Message