Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa sinyal pemulihan ekonomi di kuartal kedua 2021 terus membaik.
Di sisi kesehatan, kasus harian Covid-19 di Indonesia mengalami tren penurunan hingga pertengahan April 2021 ini. Walaupun pada kasus global justru trennya meningkat.
Menkeu mengatakan bahwa perkembangan positif tersebut harus dijaga lewat konsistensi penerapan 3M dan 3T serta percepatan program vaksinasi.
Data hingga tanggal 19 April 2021 menunjukkan bahwa program vaksinasi telah dilakukan di 156 negara, dengan total dosis yang telah diberikan sebanyak 910 juta dosis, dan sebanyak 17.02 juta dosis vaksin diberikan di Indonesia.
Perbaikan aspek kesehatan tersebut berjalan lurus dengan ekonomi. Menurut Menkeu, dalam rilis World Economic Outlook April 2021 oleh IMF disebutkan bahwa pemulihan PDB global semakin nyata. Hal tersebut didorong implementasi vaksin, pemberian tambahan stimulus fiskal, serta perkembangan indikator ekonomi yang menguat.
PDB Global 2021 diperkirakan tumbuh sebesar 6 persen sejalan dengan proyeksi World Bank 6 persen dan OECD sebesar 5.6 persen. Perubahan dan perbedaan proyeksi antar lembaga yang bersifat dinamis menunjukkan kondisi yang volatile dan ketidakpastian yang tinggi.
Selain itu, dengan didorong oleh konsumsi yang kuat, pertumbuhan ekonomi China di kuartal pertama 2021 mencatatkan rekor, sebesar 18.3 persen year-on-year.
Saat Konferensi Pers Realisasi APBN, Kamis (24/4), Menkeu menyampaikan bahwa perekonomian Tiongkok yang terus membaik diharapkan dapat memberi kepercayaan diri pada global, termasuk Indonesia sebagai salah satu mitra dagang utamanya.
Meski demikian, Sri Mulyani juga mewaspadai adanya risiko pertumbuhan ekonomi akibat munculnya varian baru virus corona, pemulihan ekonomi global yang tidak merata, proteksionisme perdagangan global, tersendatnya pemulihan sektor contact intensive, belum meratanya akses vaksinasi, dan normalisasi kebijakan moneter AS yang lebih cepat.
Di dalam negeri, perekonomian di bulan Maret terus membaik lewat berbagai intervensi ekonomi yang dilakukan, termasuk perbaikan berbagai kebijakan dalam mendukung stabilitas ekonomi dan keuangan.
Leading indicator menunjukkan perbaikan di bulan Maret tersebut sesuai dengan ekspektasi dari efek penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di awal pandemi, sehingga terlihat pada Indeks Penjualan Ritel (RSI), Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), Google Mobility, Penjualan Mobil, PMI, Konsumsi Listrik, serta Ekspor-Impor.
Menkeu menyatakan bahwa hal tersebut tak lepas dari kinerja APBN yang dikelola secara optimal dan akuntabel. Pemerintah juga terus mendorong penerapan belanja produktif dan mempercepat pembiayaan investasi, seiring penerimaan negara yang membaik.
Sektor kesehatan diperkuat lewat percepatan vaksinasi dan penerapan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) serta akselerasi kinerja dan produktivitas ekonomi melalui stimulus di berbagai sektor.
Sumber: nasional.kontan.co.id