PT Smartfren Telecom Tbk akan menyelenggarakan 5G di Indonesia dan dikabarkan akan merger dengan PT Mora Telematika (Moratelindo).
Rencana ini disampaikan oleh manajemen PT Smartfren dalam keterbukaan informasi yang disampaikan BEI. Nilai transaksi merger ini diperkirakan mencapai Rp 360 M. Pada 25 Mei lalu, Smartfren telah menandatangani perjanjian penyertaan modal oleh Smartel atas saham baru yang dikeluarkan dari portebel Moratel sebesar 20,5% dari total modal yang ditempatkan Moratel.
Melansir cnbcindonesia, presdir Smartfren Merza Fachys mengungkapkan bahwa terkait merger tersebut merupakan langkah strategis yang dilakukan Smart Telecom dengan mengakuisisi Moratelindo sebesar 20%.
Langkah penggabungan ini diyakini dapat memperkuat infrastruktur telekomunikasi yaitu dengan proses fiberisasi jadi semakin siap untuk menggelar 5G.
Adapun Smartfren bersama Telkomsel menjadi pemenang frekuensi 2.3 GHz. Pita frekuensi ini digunakan telkomsel untuk menyelenggarakan 5G di Indonesia. Layanan telkomsel ini sudah dinikmati di beberapa wilayah di Jabodetabek.
Moratelindo Cable System 1 (MIC-1) adalah jaringan internasional pertama yang dibangun perusahaan dengan panjang kabel 81,5 kilometer menghubungkan Batam dan Singapura.
Sumber: cnbcindonesia.com